Telan Dana Rp 17 Miliar, Patung Oputa Yi Koo Direncanakan Setinggi 23 Meter

0
385
Patung Pahlawan Nasional oputa Yi Koo
Desain rencana pembangunan patung Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo di Kotamara, Kota Baubau. (Foto: Istimewa)

HELIONEWS – Proyek pembangunan Patung Pahlawan Nasional, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) akan dimulai pada akhir September 2022 mendatang. Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp17 miliar bersumber dari APBD 2022 itu berlokasi di Kotamara, Kota Baubau.

“Patung Oputa Yi Koo itu sudah kontrak dan alat-alat tiang pancangnya sudah dikirim dari Surabaya. Anggaran sekitar 17 miliar tahap pertama. Kita memperkirakan dua tahap pengerjaan. Nanti tiang pancang di atas laut dan dibuat dudukannya, dengan rencana tinggi patung sekitar 23 meter sesuai dengan Oputa Yi Koo Sultan ke-23. Target rampung tahun 2023,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul ditemui di kantornya, Kamis (1/9/2022).

Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul. (Foto: Istimewa)

Secara teknis ia menjelaskan, pembangunan patung yang akan menjadi ikon Sultra khususnya di Kepulauan Buton itu sengaja menggunakan tiang pancang, bukan dengan cara reklamasi. Sebab kata Pahri, kondisi laut di Kota Baubau sedikit berombak, berbeda dengan Kota Kendari.

“Karena dia spesifik, sama dengan masjid Al-Alam karena sama-sama dibangun di atas laut. Perbedaannya, di Al-Alam lautnya tenang sedangkan di Baubau lautnya berombak, sehingga secara teknis hitungannya beda, makanya kita datangkan dari Surabaya alat-alat tersebut. Pembangunannya dari garis pantai 30 meter mencorong ke laut. Jadi kita buat semacam teras sehingga tidak menganggu lingkungan di sekitar situ,” jelas Pahri.

Lanjut ia menambahkan, selain menjadi ikon kebanggaan Sultra, patung Oputa Yi Koo itu nantinya diharapkan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat setempat. Di tempat itu juga menjadi tempat wisata pendidikan untuk menambah wawasan sejarah Kesultanan Buton.

“Di bawah patung itu akan ada seperti museum yang berisi tentang perjalanan Pahlawan Nasional kita Oputa Yi Koo dari awal sampai akhir melalui patung-patung kecil ataupun film-film dokumenter,” pungkasnya.

Perlu diketahui, La Karambau yang bergelar Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yi Koo adalah seorang Sultan Buton ke-20 pada 1752-1755 dan ke-23 pada 1760 hingga 1763. Ia giat bergerilya melawan menentang pemerintahan Hindia Belanda dalam Perang Buton. Sejak 1755, tidak lama setelah perang Buton, Sultan Himayatuddin menetap di Siontapina hingga meninggal pada 1776. Sultan Himayatuddin dimakamkan di puncak Gunung Siontapina. Pada 7 November 2019, ia menjadi salah satu dari 6 orang yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. (Azk)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini