HELIONEWS – Salah satu usaha ekonomi kreatif di Pasarwajo, Kabupaten Buton adalah percetakan sablon digital.
Usaha ini cukup menjanjikan dan punya masa depan yang cerah. Apalagi untuk di Kabupaten Buton dengan 7 Kecamatan bisa dikatakan hanya terdapat tiga unit Sablon Digital. Dua di Kecamatan Pasarwajo dan satu di Kecamatan Lasalimu.
Menurut seorang pelaku usaha, La Saluru mengungkapkan, pesanan seperti sablon baju atau pakaian akan membludak ketika ada event. Sehingga untuk menutupinya maka ia akan memesan dua hingga tiga kali stok barang.
“Biasanya stok barang yang kami siapkan sampe 2 lusin. Namun kalau jika ada even, biasanya stok barang hingga 10 lusin, ” kata La Saluru ketika dihubungi, kemarin.

Bukan hanya stok, pekerja juga harus ditambah. Karena pekerja paten di unit usahanya sebanyak tiga orang. “Ya harus nambah yang kerja jika pekerjaan harus selesai sesuai dengan waktu kesepakatan. Seperti belum lama ini ada order dari Buton Selatan. Karena pesanannya banyak, kami carikan tambahan pekerja,” ungkapnya.
Menurutnya pesanan yang banyak itu di bulan Agustus. Karena diacara sambut Kemerdekaan RI itu banyak kegiatan. Utamanya di sekolah, instansi OPD dan masyarakat.
Saat ditanya, berapa omzet perbulan, La Saluru mengatakan jika ada even bisa mencapai Rp 10 juta lebih. Ini katanya sudah bersih. Namun jika tidak ada iven omzet capai Rp 2 juta lebih. “Minimal bisa membayar cicilan di Bank. Karena kami juga masi kredit di Bank dengan KUR,” ungkapnya.

Untuk diketahui selain sablon, Awainulu Mangadana giat seharinya menjual pakaian olahraga. Harga baju persablonnya dimulai dari 80 ribu. Itu sudah dengan bajunya berbahan katun combed. bahannya adem dan nyaman. Tetapi jika bajunya bermerk, maka harganya minimal Rp 200 ribu per lembar.
Adapun jasa sablon mulai dari harga Rp 5 ribu per baju. Makin banyak corak dan desainnya, jasanya juga makin mahal.
Dia berharap Pemkab terus membuat even di Buton. Dengan begitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan hidup, tumbuh, dan berkembang. (Adm)