Pernah Diborong Iriana Jokowi, Mutiara Sari Baubau masih Sulit Modal

0
95
Produk-produk kerajinan Mutiara Sari Baubau milik Muhamad Sudiono. (Foto Istimewa)

HELIONEWS – Mumamad Sudiono masih kesulitan mengembangkan usaha kerajinan tangan dengan merek Mutiara Sari Baubau. Pria paruh baya itu tak punya modal kuat untuk mendongkrak produksinya.

Sudiono mengaku menggeluti kerajinan tangan mutiara sudah sekira 25 tahun. Hanya saja, ia tidak fokus merajut kulit kerang dan mutiara menjadi benda cantik seperti cincin, gelang kalung, dan bros. Semua ia produksi di kediamannya Lorong Damai Jln Limbo Wolio Kelurahan Tanganapada Kecamatan Murhum.

“Bahan bakunya itu antara lain kulit kerang dan mutiara. Untuk kulit kerang kita belinya dari masyarakat Kota Baubau ini. Bahan bakunya satu kilo ada yang harga Rp200 ribu,” ungkap Sudiono ditemui di kediaman, Senin (12/6/2023).

Mumamad Sudiono (kanan) saat diemui wartawan di kediamannya sambil menunjukan bahan baku mutiara sari, Senin (12/6/2023) (FOTO: ISTIMEWA)

Kata dia, Mutiara Sari Baubau rajin dipanggil ikut pameran yang diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda). Dari situ, produknya dibeli oleh orang dari berbagai daerah bahkan dari Jawa.

“Orang-orang yang membeli itu paling banyak produk yang memiliki bahan tambahan rodium. Rodium ini seperti emas yang tidak luntur. Ini kita jual Rp1,5 juta sampai Rp2,6 juta,” terangnya.

Sudiono punya pengalaman paling langka saat pameran Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2022 di Kabupaten Wakatobi. Di mana, bros atau perhiasan pakaian yang dibuatnya pernah diborong oleh Iriana-istri Presiden Jokowi Widodo (Jokowi).

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana mengenakan syal ade buton saat kunjungannya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada kegiatan GTRA Summit Wakatobi tahun lalu. (Foto: Istimewa)

“Kalau saya lihat ibu Iriana Jokowi ini suka yang unik-unik. Waktu itu, beliau membeli semua atau kurang lebih 25 bros dengan harga Rp35 ribu sampai Rp50 ribu,” bebernya.

Dia mengakui, usaha kerajinan Mutiara Sari Baubau hanya sekadar menyambi bukan pekerjaan pokok sehari-hari. Pun, ia kadang-kadang dibantu oleh anak dan istrinya dalam kegiatan produksi kerajinan tersebut.

“Memang dulu kita pernah dibantu alat-alat, tapi kerajinan mutiara ini butuh modal besar. Sementara kami punya modal pas-pasan. Untuk itu, kami tetap berharap ada suntikan modal Pemda,” pungkasnya.

Penulis: Alex
Editor: Kasim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini