
HELIONEWS, Batauga – Insentif bagi guru penanggung jawab program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah penerima manfaat di Kabupaten Buton Selatan hingga kini belum bisa dicairkan. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran serta belum adanya arahan teknis resmi dari pusat.
Kepala Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Batauga, Mahadi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait mekanisme penyaluran insentif tersebut.
“Setelah saya tanyakan ke koordinator wilayah BGN Buton Selatan, katanya untuk insentif guru belum bisa dicairkan karena memang belum ada arahan dari pusat,” jelas Mahadi, Kamis (2/10/2025).
Mahadi menambahkan, jika penyaluran insentif dipaksakan saat ini, maka dana operasional yang dikelola SPPG akan sangat terbatas.
“Dari informasi yang saya baca, insentif guru akan diambil dari dana operasional. Sedangkan sekolah penerima manfaat di wilayah kami ada 27 sekolah. Kalau dihitung, total kebutuhan insentif lebih dari Rp50 juta, sementara anggaran operasional yang tersedia hanya Rp80 juta. Itu pun sudah termasuk gaji karyawan,” terangnya.
Menurut Mahadi, kondisi ini membuat pihaknya belum berani melakukan penyaluran tanpa instruksi resmi. “Untuk sementara, kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari pusat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan anggaran,” imbuhnya.
Dengan demikian, guru penanggung jawab MBG di sekolah penerima manfaat masih harus bersabar menunggu pencairan insentif mereka hingga ada kejelasan dari pemerintah pusat. (c)
Penulis: Febri
Editor: Kasim