
HELIONEWS, Siompu Barat – Jumlah penyintas diabetes di Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan, terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data Puskesmas Siompu Barat, terdapat 140 pasien penyintas diabetes yang tercatat hingga Oktober 2025. Namun, sebagian besar pasien belum sepenuhnya terkendali karena berbagai faktor.
Kepala Puskesmas (Kapus) Siompu Barat, Wa Ode Sumarni, mengatakan tingginya jumlah penyintas perlu menjadi perhatian bersama.
“Potensi penderita diabetes di Kecamatan Siompu Barat mencapai 140 pasien. Jumlah ini cukup tinggi,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (9/10/2025).
Hanya 86 Pasien yang Rutin Melakukan Pemeriksaan
Sumarni menjelaskan, dari total pasien tersebut, hanya sekitar 86 orang yang rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan melalui layanan di Puskesmas maupun Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
“Pasien yang terkendali hanya sekitar 86 orang. Terkendali artinya pasien secara rutin memeriksakan kondisi kesehatannya,” tambahnya.
Mobilitas Tinggi Jadi Kendala Pengobatan Rutin
Di tempat yang sama, Operator Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas Siompu Barat, Musrina, menuturkan bahwa salah satu penyebab pasien tidak rutin berobat adalah tingginya mobilitas masyarakat.
“Banyak warga yang merantau. Kadang mereka hanya periksa sekali, lalu berangkat lagi. Akibatnya, pengobatan jadi tidak berkelanjutan,” ujarnya.
Pola Hidup Tidak Sehat Jadi Penyebab Utama
Musrina menambahkan, faktor keturunan bukan satu-satunya penyebab diabetes. Pola hidup tidak sehat menjadi faktor dominan.
“Jarang olahraga, konsumsi gula berlebihan, dan obesitas adalah penyebab utama. Jadi, pencegahan sangat penting,” jelasnya.
Puskesmas Kekurangan Tenaga Medis dan Obat
Sumarni mengungkapkan bahwa pihaknya masih menghadapi keterbatasan tenaga medis, khususnya spesialis luka diabetes, serta ketersediaan obat insulin injeksi.
“Kami masih kekurangan tenaga medis khusus luka diabetes. Selain itu, kami juga belum memiliki obat insulin cair,” katanya.
Upaya Pencegahan Terus Dilakukan
Meski menghadapi keterbatasan, Puskesmas Siompu Barat telah melakukan langkah preventif seperti skrining rutin dan senam diabetes. Namun, kesadaran masyarakat untuk terlibat aktif dalam program tersebut masih rendah.
“Kami sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Namun, kendalanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk aktif berpartisipasi,” tutup Sumarni.
Perlu diketahui, diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan risiko komplikasi tinggi jika tidak ditangani secara rutin. Puskesmas Siompu Barat mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. (b)
Peliput: Febri
Editor: Kasim