
HELIONEWS – Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan mencatat penurunan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2025. Hingga pertengahan Mei, hanya terdapat 11 kasus DBD yang dilaporkan, semuanya berasal dari Kecamatan Batuatas, Jumat (15/5/2025).
“Di tahun 2024 lalu, kita mencatat ada 52 kasus yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Batauga, Sampolawa, dan Siompu Barat. Tahun ini, syukurnya hanya 11 kasus, dan itu pun hanya di satu kecamatan,” jelas Laode Rusli, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan.
Meskipun angka kasus menurun, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah. Upaya pencegahan tetap harus dilakukan, terutama dengan menerapkan gerakan 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.
“Pengobatan memang kita siapkan di fasilitas kesehatan, tapi yang utama adalah pencegahan dari lingkungan. Kami juga rutin melakukan edukasi serta penyemprotan (fogging) di wilayah yang dianggap rawan,” ujar Rusli.
Namun, ia tak menampik adanya kendala dalam penanganan DBD. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, faktor-faktor seperti perubahan iklim, penyebaran nyamuk yang cepat, serta resistensi terhadap insektisida juga turut memperumit penanganan.
“Kita butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, untuk tetap waspada dan menjaga lingkungan. Kalau semua sadar, angka DBD bisa terus ditekan,” tegasnya.
Penulis : Ridwan







