Kaongkeongkea Menuju Kampung Kopi: Petani Muda Jadi Penggerak Utama Kebangkitan Robusta Buton

0
64
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Syahrul Said (tengah, memakai topi hitam) saat mengunjungi penyemaian benih kopi robusta di Desa Kaongkeongkea, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Jumat (14/11/2025). (Foto: Kasim/helionews)

HELIONEWS, Pasarwajo — Desa Kaongkeongkea di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara kembali menunjukkan geliatnya sebagai salah satu desa penghasil kopi unggulan. Kopi Kaongkeongkea—yang sejak dulu dikenal sebagai kopi robusta berkualitas tinggi—kini mulai bangkit setelah pemerintah desa bersama para petani melakukan program penyambungan pucuk pada ribuan pohon kopi tua yang sudah tidak produktif.

Upaya ini sukses, dan dalam beberapa tahun terakhir menghasilkan peningkatan produksi yang signifikan sekaligus menghidupkan kembali semangat masyarakat untuk berkebun kopi.

Sambung Pucuk Hidupkan Kembali Lahan Kopi

Kepala Desa Kaongkeongkea, Hazirudin, mengungkapkan bahwa remajanya kembali kebun kopi di desanya bukan hanya kabar baik secara ekonomi, tetapi juga kebangkitan identitas masyarakat Kaongkeongkea sebagai penghasil kopi berkualitas.

“Kopi Kaongkeongkea ini bukan hanya komoditas. Ia adalah identitas kami, sejarah kami, kebanggaan kami. Ketika pohon-pohon kopi mulai tua dan tidak lagi berproduksi, itu seperti bagian dari desa ini yang ikut meredup. Karena itu masyarakat bangkit bersama untuk meremajakan kebun melalui sambung pucuk.”

Upaya penyambungan pucuk dilakukan secara bertahap dan kini mulai menunjukkan hasil. Dari total 60 hektare lahan kopi, sebanyak 19 hektare telah berhasil diremajakan.

“Alhamdulillah hasilnya sangat menggembirakan. Kebun yang dulu mati kini kembali hidup. Panen mulai melimpah lagi. Semangat masyarakat kami, termasuk para pemuda, betul-betul bangkit,” tambahnya.

Petani Milenial Jadi Harapan Baru

Di antara lima kelompok petani yang aktif mengembangkan kopi Kaongkeongkea, salah satunya adalah Kelompok Petani Kopi Milenial, beranggotakan 19 pemuda desa. Mereka menjadi motor penggerak baru dalam pengembangan kopi robusta di Kaongkeongkea.

Saat ini, kelompok ini fokus mengembangkan ribuan benih kopi varietas Robinson yang telah disemai dan siap ditanam di kebun masing-masing.

Ketua Kelompok Petani Kopi Milenial, Fahrun, menyampaikan bahwa seluruh anggota kelompok memiliki komitmen kuat untuk menjaga keberlanjutan kopi Kaongkeongkea.

“Semua kami 19 orang fokus penuh mengembangkan kopi ini. Kami butuh dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah, seperti mesin bor untuk lubang tanam, mesin pemotong rumput, sprayer, alat ukur pH tanah, hingga pupuk,” kata Fahrun saat menerima kunjungan Anggota DPRD Sulawesi Tenggara, Syahrul Said, pada Jumat (14/11/2025).

Dukungan dari DPRD Provinsi: Menuju Kampung Kopi Kaongkeongkea

Kunjungan Syahrul Said—yang juga Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara—menjadi angin segar bagi masyarakat. Ia menyatakan siap memperjuangkan aspirasi petani kopi Kaongkeongkea dalam pembahasan di tingkat provinsi.

“Saya sangat mendukung program pengembangan kopi Kaongkeongkea ini. Aspirasi ini akan saya bawa ke pemerintah provinsi melalui rapat paripurna. Saya ingin Desa Kaongkeongkea menjadi kampung kopi dan menjadi yang terbesar di jazirah Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Ia juga memberikan perhatian khusus pada peran petani muda.

“Petani kita banyak yang sudah berusia lanjut. Kehadiran pemuda sebagai petani kopi sangat penting. Saya harap semangat ini tidak luntur dan terus berkembang. Apalagi akses informasi sekarang sangat luas, belajar soal kopi bisa dari mana saja,” tambahnya.

Harapan Besar untuk Masa Depan Kopi Kaongkeongkea

Meski produksi mulai meningkat dan semangat masyarakat bangkit, Kepala Desa Hazirudin menegaskan bahwa desa membutuhkan dukungan lebih luas dari pemerintah daerah maupun pihak terkait untuk pengembangan jangka panjang.

“Kami berharap kopi Kaongkeongkea bukan hanya dikenal, tetapi diproduksi secara berkelanjutan dan mampu menembus pasar yang lebih luas. Untuk itu kami butuh pendampingan, peralatan, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Dengan potensi besar, komitmen petani, serta masuknya generasi muda dalam dunia perkebunan, kopi Kaongkeongkea kini berada pada jalur kebangkitan. Desa ini optimistis dapat menjadi salah satu sentra kopi unggulan di Sulawesi Tenggara.

Editor: Kasim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini