
HELIONEWS, Siompu – Jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Siompu dan Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan, mengalami kerusakan parah sejak lima tahun terakhir. Kondisi ini menjadi keluhan warga karena menghambat aktivitas ekonomi, transportasi, hingga pelayanan kesehatan.
Camat Siompu, Haruddin, mengatakan bahwa jalan poros tersebut merupakan satu-satunya akses darat yang menghubungkan dua kecamatan. Tidak ada jalur alternatif lain yang bisa digunakan masyarakat.
“Kerusakan jalan ini sudah sejak lima tahun yang lalu. Hal ini akibat tingginya mobilitas dan konstruksi awal jalan yang hanya menggunakan peralatan seadanya. Akibatnya, kualitas jalan tidak tahan lama dan mudah rusak,” ujar Haruddin saat ditemui di kantornya, Jumat (10/10/2025).
Ia menjelaskan, kondisi jalan yang rusak telah memicu banyak kecelakaan dan kerusakan kendaraan. Masyarakat yang sehari-hari menggunakan jalan tersebut, seperti penjual keliling dan tukang ojek, paling merasakan dampaknya.
“Banyak masyarakat yang jatuh dan kendaraan rusak. Aktivitas ekonomi pun terganggu,” tambahnya.
Pemerintah Kecamatan Sudah Ajukan Perbaikan
Pihak Pemerintah Kecamatan Siompu mengaku telah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan jalan ke Pemerintah Kabupaten Buton Selatan. Namun hingga kini belum ada realisasi yang signifikan.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ke Pemda. Jawaban yang kami terima, anggaran dialokasikan untuk skala prioritas lain. Akhirnya, kami harus mengalah lagi,” kata Haruddin.
Keluhan serupa datang dari masyarakat pengguna jalan. Budiyamin Asadi, warga Kecamatan Siompu Barat, mengungkapkan bahwa perbaikan yang dilakukan selama ini tidak menyentuh titik-titik kerusakan utama.
“Kerusakan jalan poros ini sudah terjadi sejak 2015. Memang sempat ada perbaikan di wilayah Siompu Barat, tapi hanya sekitar 200 meter. Bagian yang rusak parah tidak diaspal,” ujarnya.
Pasien Gawat Darurat Terkendala Akses
Budiyamin menambahkan, kondisi jalan yang rusak sangat membahayakan pasien gawat darurat yang harus dirujuk ke RSUD Buton Selatan di Batauga. Perjalanan yang seharusnya cepat justru menjadi berisiko akibat guncangan jalan berbatu.
“Kalau ada pasien darurat yang dirujuk ke Batauga, kondisinya bisa semakin parah karena jalan rusak. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Harapan Perbaikan Segera
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian khusus terhadap kondisi jalan poros Siompu–Siompu Barat. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses penting untuk mobilitas warga.
“Kami berharap jalan ini bisa segera diperbaiki. Jangan terus dibiarkan seperti ini, karena dampaknya sangat besar untuk masyarakat,” tutup Budiyamin.

Diketahui sebelumnya, Warga di Desa Tongali dan Desa Lapara, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan pada Februari 2025 lalu secara gotong royong memperbaiki jalan poros yang rusak menggunakan dana swadaya.
Perbaikan tersebut dilakukan karena kondisi jalan yang berlubang sering menyebabkan kecelakaan serta menghambat aktivitas masyarakat. Sebanyak 8 ton aspal berhasil dikumpulkan dan digunakan untuk menambal jalan sepanjang lebih dari satu kilometer. (b)
Pelliput: Febri
Editor: Kasim