Jagung Komposit Dongkrak Produksi Pertanian Buton Selatan, Target 1.097 Ton Tahun 2026

0
26
Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan, LM. Idris saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025). (foto:Febri/helionews)

HELIONEWS, Batauga — Pemerintah Kabupaten Buton Selatan melalui Dinas Pertanian terus mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian. Salah satu upaya nyata dilakukan dengan menyalurkan bantuan benih jagung komposit kepada para kelompok tani sebagai bagian dari program swasembada pangan daerah.

Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan, LM Idris, mengatakan program pengadaan benih jagung komposit merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan jagung dan meningkatkan hasil panen petani.

“Kami mengembangkan program pengadaan benih jagung komposit sebanyak 4.114 kilogram untuk ditanam di lahan seluas 274 hektare. Program ini mendukung target swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan di Buton Selatan,” ujar Idris saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025).

Jagung Komposit Lebih Efisien dan Produktif

Jagung komposit merupakan varietas hasil persilangan berbagai jenis jagung atau disebut juga jagung bersari bebas. Keunggulannya, benih dari panen sebelumnya dapat digunakan kembali, sehingga lebih ekonomis dan ramah bagi petani dengan biaya terbatas.

“Tujuan pengadaan benih jagung komposit ini adalah untuk memperbaiki varietas lokal yang sudah menurun produktivitasnya akibat penggunaan bibit berulang dan keterbatasan pupuk,” jelas Idris.

Selain memperbaiki mutu benih, Dinas Pertanian juga mencatat bahwa penggunaan varietas komposit terbukti meningkatkan hasil panen secara signifikan.

“Kalau jagung lokal biasanya menghasilkan dua sampai dua setengah ton per hektare, jagung komposit bisa mencapai empat hingga lima ton per hektare,” tambahnya.

Target Panen 1.097 Ton di Tahun 2026

Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada musim tanam Desember 2025, dengan total luas lahan 274 hektare. Dinas Pertanian memperkirakan jika setiap hektare mampu menghasilkan empat ton jagung, maka pada tahun 2026 ditargetkan total produksi mencapai 1.097 ton.

Idris berharap, dukungan ini dapat memperkuat semangat petani dan menurunkan ketergantungan terhadap benih luar daerah.

“Kami ingin petani Buton Selatan lebih mandiri dan hasilnya bisa menopang kebutuhan pangan lokal, bahkan ke depan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi daerah,” tutupnya. (c)

Peliput: Febri
Editor: Kasim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini