
HELIONEWS, Baubau – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau bersama DPRD Kota Baubau resmi menyepakati Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna persetujuan bersama yang digelar di Gedung DPRD Baubau, Jumat (28/11/2025).
Rapat paripurna dibuka dengan pembacaan keputusan DPRD dan naskah persetujuan bersama oleh Sekretaris DPRD, Yaya Wirayahman, sebelum dilanjutkan dengan penyampaian pidato Wali Kota Baubau, Yusran Fahim.
Tahun Pertama RPJMD, Arah Pembangunan Lebih Terstruktur
Dalam sambutannya, Wali Kota Yusran menegaskan bahwa APBD 2026 memiliki posisi strategis karena menjadi tahun pertama implementasi RPJMD Kota Baubau 2025–2029 dengan visi “Baubau Kota Budaya yang Ramah, Cerdas, Sejahtera dan Bermartabat.”
“APBD adalah instrumen utama dalam menghubungkan tujuan pembangunan daerah dengan kebutuhan masyarakat. Karena itu, arah kebijakan 2026 disusun untuk menjawab isu strategis pembangunan jangka menengah dan jangka panjang,” ujar Yusran.
Prioritas Utama: Infrastruktur, SDM, dan Digitalisasi
Pemkot Baubau menempatkan beberapa sektor sebagai fokus pembangunan 2026, di antaranya:
- Peningkatan kualitas SDM, termasuk penguatan pendidikan dan layanan kesehatan.
- Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, terutama sarana prasarana kota dan konektivitas antarwilayah.
- Pengembangan konektivitas digital melalui percepatan transformasi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
- Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur, serta optimalisasi pendapatan daerah.
Yusran menambahkan, pengelolaan keuangan difokuskan pada peningkatan kualitas belanja, percepatan penyerapan anggaran, dan pengendalian defisit agar tetap berada pada batas aman.
Gambaran Postur APBD 2026
Wali kota menjelaskan rincian struktur APBD 2026 sebagai berikut:
Pendapatan Daerah: Rp775,73 miliar
- PAD: Rp134,77 miliar
- Pendapatan Transfer: Rp624,14 miliar
- Lain-lain Pendapatan yang Sah: Rp16,82 miliar
Belanja Daerah: Rp780,73 miliar
- (Dialokasikan untuk belanja operasi, belanja modal, dan belanja tidak terduga)
Pembiayaan Daerah:
- Penerimaan pembiayaan (proyeksi SILPA): Rp10 miliar
- Pengeluaran pembiayaan (penyertaan modal BPD Sultra): Rp5 miliar
- Pembiayaan netto: Rp5 miliar
Ruang Fiskal Diharapkan Dorong Kinerja Pembangunan
Menurut Yusran, struktur anggaran tersebut telah disusun untuk menjaga kesinambungan fiskal sekaligus mendukung agenda pembangunan prioritas kota.
“Kami ingin memastikan belanja daerah tepat sasaran. Tahun pertama RPJMD ini harus menjadi pondasi kuat agar program jangka menengah dapat berjalan optimal,” tegasnya.
Rapat Dihadiri Unsur Pimpinan Daerah
Rapat paripurna persetujuan APBD 2026 turut dihadiri Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Hamsinah Bolu, unsur Forkopimda, para kepala OPD, serta jajaran pemerintah daerah lainnya. (c)
Penulis: Prasetio
Editor: Kasim







