Anak Muda Baubau Produksi Film Pendek Tuli-tuli Kapatuli, 4 Hari Lagi Tayang di Metro Entertaint

0
370
Tangkapan layar Film pendek Tuli-tuli Kapatuli
Hasil screenshot video official teaser film Tuli-tuli Kapatuli di chanel youtube Studio Kurang Piknik.

HELIONEWS – Kelompok pemuda kreatif asal Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Studio Kurang Piknik kembali menelurkan karya berupa film pendek. Film tersebut mengangkat kisah siswa yang sering bolos sekolah.

Sebelumnya mereka sukses produksi dua film pendek dengan judul “Kurang Piknik” dan “Masih Kurang Piknik”. Kedua karya film pendek bercerita tentang tentang karyawan perusahaan yang sibuk akan pekerjaannya dan membutuhkan liburan itu diapresiasi penggemar, dengan jumlah tayangan sekitar 40 ribu di media sosial.

Kali ini Studio Kurang Piknik kembali memproduksi film pendek dengan judul Tuli-tuli Kapatuli. Film ini dijadwalkan akan tayang perdana di Metro Entertaint Kota Baubau pada 8 Agustus 2022.

Produser Film Studio Kurang Piknik, La Ode Abdul Sufirman Mananti mengungkapkan, film Tuli-tuli Kapatuli ini bercerita tentang anak SMA yang suka bolos sekolah.

Film tersebut sengaja mengangkat tentang pengalaman waktu masa sekolah untuk jadi bahan nostalgia. Sebab, menurut pria yang dikenal dengan Myang ini menyebut, film Tuli-tuli Kapatuli juga bisa menjadi tontonan yang punya nilai edukasi kepada siswa yang sering bolos sekolah.

“Tuli-tuli Kapatuli bercerita tentang kisah-kisah masa SMA dalam hal ini ada sekelompok anak yang suka bolos, yaitu La Ata, Wa Tria dan kawan-kawannya. Karena suka bolos akibatnya banyak masalah yang mereka alami,”

“Tayangnya di Lounge Metro Entertaint Baubau mulai tanggal 8 Agustus 2022. Insya Allah tayang setiap hari selama Agustus jadi yang belum sempat tanggal 8 bisa di hari-hari selanjutnya,” sambungnya.

Mymang berharap bisa mendapat dukungan dari masyarakat Kota Baubau dan Sulawesi Tenggara. Ia juga mengucap terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan selama proses produksi film Tuli-tuli Kapatuli.

“Saya berharap kepada masyarakat Baubau mungkin bisa untuk mensupport karya anak lokal dengan cara ikut menonton film ini. Film ini bisa jadi bahan untuk Nostalgia mengenang masa-masa SMA dan juga buat adik-adik yang sementara dibangku sekolah juga bisa menarik pelajaran dari kisah di film ini,” harapnya. (rof)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini