HELIONEWS – Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di wilayah kepulauan. Sebanyak 3 ton beras dan 200 kilogram gula pasir dijual dengan harga terjangkau guna menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok serta menekan laju inflasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Buton Selatan, Isur Hanafsan, mengatakan bahwa GPM biasanya hanya terpusat di wilayah daratan. Namun kali ini, Pemkab memperluas jangkauan ke Kecamatan Kepulauan Kadatua meski menghadapi keterbatasan anggaran.
“Ini perdana kami lakukan di wilayah kepulauan setelah sebelumnya hanya berfokus di daratan. Semua bahan pangan kami angkut menggunakan perahu ketinting menuju Kadatua,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).
Dalam kegiatan tersebut, beras kemasan 5 kilogram merek SPHP dijual Rp62.000 per karung, sedangkan gula pasir Rp16.000 per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibanding harga pasaran di kepulauan yang kerap melambung akibat biaya angkut.
Isur menambahkan, GPM merupakan salah satu langkah konkret Pemkab Buton Selatan bersama Bulog Cabang Baubau untuk mengantisipasi praktik pedagang nakal yang kerap menaikkan harga sembako secara sepihak di pelosok kepulauan.
“Dengan adanya GPM, masyarakat bisa mendapat akses bahan pokok dengan harga wajar. Ini juga menjawab keluhan warga soal mahalnya harga sembako di kepulauan,” jelasnya.
Seorang warga lanjut usia asal Desa Banabungi, Mama Awar, mengaku sangat terbantu dengan adanya GPM. Ia menyebutkan beras kemasan 5 kilogram jarang tersedia di kepulauan.
“Biasanya kami beli beras 25 kilogram seharga Rp420.000. Kalau beli ukuran 5 kilogram sebanyak lima karung, cukup Rp310.000, bisa hemat Rp110.000,” tuturnya.
Menurutnya, harga kebutuhan pokok di kepulauan sering kali naik hampir dua kali lipat dari harga daratan, seperti gula dan minyak goreng yang bisa mencapai Rp20.000 per kilogram atau liter. Kehadiran GPM perdana ini, kata Mama Awar, membantu ibu rumah tangga menghemat belanja harian.
“Begitu dengar ada beras murah, saya langsung panggil ibu-ibu sekitar rumah karena harganya jauh lebih ringan,” ujarnya dengan senyum lega. (Adm)