
HELIONEWS, SAMPOLAWA – Pemerintah Kabupaten Buton Selatan menyiapkan strategi pengembangan pertanian di Kecamatan Sampolawa yang memiliki potensi produksi hingga 3.000 ton gabah per tahun. Potensi itu bisa tercapai bila lebih dari 300 hektare lahan sawah yang ada dikelola secara maksimal.
Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios, mengatakan pengembangan pertanian menjadi prioritas utama untuk mendukung swasembada pangan dan membuka lapangan kerja baru. Menurutnya, tanah di Buton Selatan subur dan hasil panennya tidak kalah dengan daerah lain di Sulawesi Tenggara.
“Alhamdulillah, lahan kita mampu menghasilkan padi berkualitas. Ke depan setiap masyarakat bisa mengelola satu hektare sawah. Tahun 2026–2027 kita targetkan ada peningkatan signifikan di sektor pertanian,” ujar Adios saat menghadiri panen padi sawah bersama unsur Forkopimda dan masyarakat di Sampolawa, Minggu (7/9/2025).
Sekretaris Daerah Buton Selatan, La Ode Budiman, menambahkan dari 300 hektare lahan potensial, saat ini baru 3,5 hektare yang sudah ditanami dan dipanen. Pemerintah akan melakukan identifikasi lahan untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat agar dikelola secara bertahap.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan, La Ode Muhammad Idris, menjelaskan dengan asumsi rata-rata satu hektare menghasilkan empat ton gabah, potensi total produksi di Sampolawa bisa mencapai lebih dari 3.000 ton per tahun.
“Untuk hasil panen kali ini masih menunggu data resmi dari pihak statistik. Setelah ditimbang dan digiling, hasilnya akan segera diumumkan,” jelas Idris.
Dengan strategi ini, Pemkab Buton Selatan optimistis Sampolawa akan berkembang menjadi sentra pangan baru yang memperkuat posisi daerah sebagai lumbung padi di Sulawesi Tenggara. (Adm)