
HELIONEWS – Pulau Batu Atas di Kabupaten Buton Selatan perlahan keluar dari gelapnya malam tanpa penerangan. Sejak akhir tahun 2024, masyarakat di wilayah kepulauan ini mulai menikmati aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Meski masih terbatas selama enam jam per hari. Bagi warga, ini adalah langkah besar menuju kehidupan yang lebih layak.
Wa Ode Jatmani, anggota BPD dari Desa Wacuana, mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya PLTD. Sebelumnya, masyarakat hanya mengandalkan panel tenaga surya dan aki sebagai sumber listrik, dengan durasi yang sangat terbatas dan tergantung cuaca.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bupati dan pihak PLN. Dulu penerangan kami sangat bergantung pada matahari. Sekarang alhamdulillah listrik menyala dari jam 5 sore sampai jam 12 malam. Itu sudah sangat membantu,” ujar kepada wartawan Helionews, Rabu (30/4/2025).
Meski begitu, warga Batu Atas tetap menyimpan harapan besar. Mereka meminta agar layanan listrik bisa ditingkatkan hingga 12 jam, bahkan penuh 24 jam. Saat ini, aliran listrik belum menjangkau penerangan jalan umum, dan masih terbatas dari rumah ke rumah.
Menanggapi hal itu, Manajer PLN ULP Baubau, Merdin Kasim menjelaskan bahwa peningkatan layanan listrik sedang dalam proses. Satu unit mesin tambahan telah dipesan dan ditargetkan tiba dalam waktu dekat.
“Indikator mesin lama sudah tidak cocok dengan beban listrik saat ini. Kami sedang tunggu materialnya, kalau minggu ini datang, langsung kami pasang. Target kami sebelum Idul Adha, listrik bisa menyala 12 jam,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa tiga mesin PLTD yang sudah beroperasi saat ini mengonsumsi sekitar 140 liter solar per enam jam. Untuk itu, stok bahan bakar sebanyak 14 ton telah disiapkan dan diperkirakan cukup hingga tiga bulan ke depan. Ke depan, PLN juga telah mengusulkan pengembangan energi baru melalui PLTS dalam program kerja tahun 2025.
Dukungan terhadap peningkatan layanan ini juga datang langsung dari Bupati Buton Selatan, Muhammad Adios. Dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Batu Atas, ia menegaskan bahwa persoalan listrik adalah salah satu prioritasnya dalam masa 100 hari kerja.
“Alhamdulillah sekarang listrik sudah mulai menyala, meski baru 6 jam. Kita akan tingkatkan lagi, bertahap. Insyaallah bisa sampai 12 jam, bahkan 24 jam. Tinggal bersabar sedikit lagi, karena PLN terus berupaya,” ujarnya.
Bupati Adios juga menegaskan bahwa tidak ada hambatan berarti dalam proses ini, hanya perlu waktu agar infrastruktur dan sistem bisa bekerja dengan stabil.
Kolaborasi antara masyarakat, PLN, dan pemerintah daerah dalam upaya penyediaan listrik di Pulau Batu Atas menjadi gambaran nyata bahwa pembangunan tidak bisa berdiri sendiri.
Harapan warga disambut dengan komitmen teknis dari PLN, dan dijembatani oleh dukungan nyata dari pemerintah daerah.
Kini, masyarakat Batu Atas tidak hanya menanti terang dari lampu rumah mereka, tapi juga terang dari masa depan yang lebih layak dan berdaya.
Penulis : Ridwan